Sejarah Kaos

kaos senkako | Kaos Murah By Admin

[Your Ads]

Sejarah Kaos | Kaos Senkako

Kaos zaman dahulu kurang populer. Kaos saat itu hanya digunakan oleh tentara Inggris dan Amerika sebagai kaos dalam saja. Waktu itu hanya ada satu model kaos, yaitu kaos oblong dengan model lengan pendek, berleher bundar, tanpa kancing, tanpa saku, polos atau tanpa sablon.

Kaos oblong sebagai pakaian luar, bisa dianggap tabu, tidak sopan bahkan tidak beretika oleh masyarakat waktu itu. Kepopuleran kaos oblong sebagai pakaian luar dimulai sekitar tahun 1947. Aktor Marlon Brando menggunakan kaos oblong untuk memerankan tokoh Stranley Kowalsky pada pentas teater dengan judul “A Street Named Desire”.  Waktu itu Marlon Brando mengenakan kaos oblong berwarna abu-abu yang sangat pas dengan bentuk tubuhnya dan sesuai dengan tokoh yang diperankan, hal ini membuat penonton takjub. Namun kontroversi tetap terjadi, waktu itu banyak juga penonton yang memprotes pemakaian kaos oblong pada pentas tersebut dan menganggap bahwa hal tersebut kurang ajar dan tidak sopan, bahkan mengarah ke pemberontakan. Akhirnya timbul polemik seputar kaos oblong.

Kaos oblong menimbulkan polemik antara dua kubu yang berseberangan yaitu kalangan yang menolak atau kontra. Mereka beranggapan bahwa kaos oblong yang digunakan sebagai busana luar adalah tidak sopan dan tidak beretika karena merupakan kaos dalam (undershirt). Sementara kalangan Pro kaos oblong sebagai pakaian luar yang kebanyakan dari kalangan anak muda, beranggapan bahwa kaos oblong adalah lambang kebebasan anak muda. Bagi mereka, kaos oblong bukanlah sebuah tren atau mode, tetapi bagian dari kehidupan sehari-sehari.

Publisitas dan popularitas kaos oblong dalam percaturan mode semakin naik seiring dengan adanya polemik tersebut. Dampaknya, beberapa perusahaan konveksi saat itu mulai tertarik dan bersemagat untuk membuat produk kaos oblong. Walaupun perusahaan konveksi tersebut awalnya ragu untuk membuat memproduksi kaos oblong sebagai salah satu komoditas bisnisnya. Hal ini menjadi awal mula bermunculannya kaos oblong dengan berbagai model dan warna, karena  perusahaan konveksi tersebut membuat produk kaos oblong dengan berbagai warna, model serta bahan untuk meramaikan pasar kaos oblong.

Pada saat kaos oblong mulai banyak berada dipasaran, Marlon Brando kembali menaikkan citra kaos oblong di mata masyarakat kala itu dengan menjadi bintang iklan produk kaos oblong. Dalam iklan tersebut, Marlon Brando terlihat sangat modis & kerena dengan mengenakan kaos oblong yang dipadukan dengan celana jins dan jaket kulit

Polemik dan wabah demam kaos oblong yang semakin marak, membuat sebuah organi sasi yang benama “Underware Institute” (lembaga kaos dalam), pada tahun 1961 menuntut agar kaos oblong diakui sebgai baju sopan seperti halnya pakaian yang lain. Dalam tuntuntannya, “Underware Institute mengatakan bahwa kaos oblong adalah karya busana yang sudah menjadi bagian dari budaya mode pakaian.

Mungkin, dikarenakan oleh maraknya polemik dan mewabahnya demam kaos oblong di kalangan masyarakat, pada tahun 1961 sebuah organisasi yang menamakan dirinya “Underwear Institute” (Lembaga Baju Dalam) menuntut agar kaos oblong diakui sebagai baju sopan seperti halnya baju-baju lainnya. Mereka mengatakan, kaos oblong juga merupakan karya busana yang telah menjadi bagian budaya mode.

Kaos Oblong Menjadi Tren Anak Muda

Demam kaos oblong telah menjangkiti seluruh benua Amerika dan Eropa. Kaos oblong atau T-shirt mulai menjadi bagian dari pakaian keseharian. Kaos oblong sudah mulai lazim dipakai untuk pakaian luar. Pada pertengahan tahun 50an, kaos oblong sudah menjadi bagian dari dunia fashion.
Sekitar tahun 1961, sekali lagi seorang aktor menaikkan eksistensi dan popularitas kaos oblong di masyarakat waktu itu. Aktor itu adalah James Dean yang mengenakan kaos oblong pada saat ia membintangi film Rebel Without A Cause.

Awal Kemunculan Kaos Sablon

Kaos oblong yang sudah populer sebagai pakaian harian, semakin membuat perusahaan konveksi untuk semakin kreatif memproduksi kaos dengan model-model yang variatif. Kemunculan kaos sablon sebeneranya diawali ketika kaum hippies merajai dunia pada tahun 60an. Kaum hippies menggunakan T-shirt/kaos sebagai salah satu symbol anti kemapanan.

Pada saat yang bersamaan, kelompok lain seperti komunitas punk ataupun organisasi politik mulai menyadari bahwa kaos bisa dijadikan sebagai media propaganda yang sempurna. Pernyataan apapun bisa dicetak / di sablon pada kaos, sehingga penyampaian dan penyebaran pesan propaganda menjadi lebih mudah dan mampu melewati batas-batas yang tidak dapat dicapai media poster ataupun media lain yang sebelumnya sudah ada.

Sejak saat itu Kaos Oblong menjadi state of fashion. Dampak dari hal tersebut, revolusi dalam dunia kaos oblong terjadi secara total dengan kemunculan kaos sablon. Perusahaan konveksi dan para pelaku bisnis kaos, menyadari bahwa kaos sablon bisa jadi media promosi yang sangat efektif dan efesien. Kaos memenuhi semua persyaratan media promosi yaitu murah, praktis, mobile, fungsional, bisa dijadikan suvenir, dan lain-lain.

Kaos Oblong Indonesia

Kaos oblong masuk ke Indonesia dibawa oleh orang-orang Belanda. Saat itu, kaos oblong masih dianggap barang mahal dan memiliki gensi tingkat tinggi. Hal ini dipengaruhi, oleh teknologi pemintalan di Indonesia belum maju atau belum bisa memproduksi kaos oblong.
Perkembangan signifikan kaos oblong di Indonesia, terjadi sekitar awal tahun 1970. Walaupun modelnya masih sederhana yaitu berwarna putih dengan bahan katun halus tipis, melekat ketat di badan dan hanya untuk kaum pria, tapi kaos oblong sudah merambah sampai ke pelosok pedesaan. Beberapa brand yang terkenal waktu itu Swan, 77, Cabe Rawit, Kembang Manggis dan lain-lain.
Dunia kaos di Indonesia mulai dikuasai industry kreatif pada sekitar tahun 1980an dengan produk kaos sablon berbagai desain menarik. Hal ini ditandai dengan munculnya merek-merek terkenal yang masih eksis sampai sekarang seperti C59 di Bandung, Joger di Bali dan DAGADU di Yogyakarta.
Pada perkembangannya sekitar tahun 1990an, dunia kaos di Indonesia semakin diramaikan oleh insan-insan kreatif yang memproduksi dan menjual kaos dengan desain sendiri  yang kemudian dikenal dengan Distro Clothing. Industri kaos distro saat ini sangat maju dengan tingkat persaingan yang semakin ketat, karena memang produk kaos distro sangat digemari dipasaran khususnya anak muda.

Dengan semua hal yang melekat pada kaos, saat ini kaos oblong, kaos polos, kaos sablon, kaos distro tidak hanya bernilai sebagai sandang atau pakaian, tetapi juga bernilai modis. Desain Kaos yang terus berkembang sesuai dan selaras dengan perkembangan manusia semakin menjadi aktualisasi pemakainya.

Atas dasar konsep aktualisasi konsumen, desain kaos saat ini menjadi sangat variatif, kreatif dan menarik. Teknologi yang mendukung produksi kaos yang semakin modern dan canggih, semakin membuatnya menjadi salah satu pakaian yang akan selalu memiliki penggemar bahkan akan selalu meningkat penggunanya dari waktu ke waktu.

Pemakaian kaos dalam berbagai kesempatan acara atau event, menjadi peluiang bagi para desainer untuk mengembangkan karyanya dalam sebuah kaos. Apapun momennya, kaos menjadi media yang efektif untuk semakin meramaikan momen tersebut.

Kaos Senkako

Kaos Senkako hadir untuk menjawab kebutuhan pasar akan kaos polos, kaos oblong, kaos distro dengan berbagai bahan, warna serta ukuran yang diinginkan konsumen. Kaos Senkako siap membuatkan kaos custom (desan kaos dari konsumen, ukuran serta warna sesuai permintaan konsumen)

Segera hubungi Kaos Senkako 0813-9293-9660.